Jakarta - Harga jual emas batangan di Logam Mulia milik Antam saat ini Rp 541 ribu/gram untuk pecahan 1 gram. Namun, kalau masyarakat ingin menjual emasnya ke Antam (buyback), harganya Rp 431 ribu/gram. Kenapa?
Kepala Unit Pemasaran Logam Mulia Aneka Tambang Tri Hartono mengatakan, selisih yang jauh ini karena biaya produksi emas batangan yang dikeluarkan Antam tinggi. Selain itu, harga jual atau beli emas Antam mengacu pada pergerakan harga emas dunia.
"Kan kita ada biaya produksi juga. Biaya bahan emasnya dari perusahaan tambangnya juga kan sudah tinggi, belum lagi pemurnian, manufaktur dan packaging," kata Tri Hartono kepada detikFinance, di Jakarta, Jumat (19/4/2013).
"Sekarang tergantung costumer saja, kalau memang mau jual di luar yang lebih tinggi harganya ya itu kan pilihan," ujarnya.
Sementara itu, pihaknya juga mengacu pada kebijakan yang sudah ditetapkan perusahaan terkait harga jual atau pun beli.
"Kita ada kebijakan perusahaan sendiri untuk harga jual atau beli tapi yang pasti tetap mengacu pada pergerakan harga emas dunia. Dari tambang sendiri harganya sudah terlalu tinggi. Kalau 100 persen mengacu ke harga emas dunia, ya kita bisa rugi, kan harus ada hitung-hitungan bisnis juga," jelasnya.
Thanks for reading: Harga Beli Emas Rp 541 Ribu/Gram & Jual Rp 451 Ribu/Gram, Ini Penjelasan Antam
Kepala Unit Pemasaran Logam Mulia Aneka Tambang Tri Hartono mengatakan, selisih yang jauh ini karena biaya produksi emas batangan yang dikeluarkan Antam tinggi. Selain itu, harga jual atau beli emas Antam mengacu pada pergerakan harga emas dunia.
"Kan kita ada biaya produksi juga. Biaya bahan emasnya dari perusahaan tambangnya juga kan sudah tinggi, belum lagi pemurnian, manufaktur dan packaging," kata Tri Hartono kepada detikFinance, di Jakarta, Jumat (19/4/2013).
"Sekarang tergantung costumer saja, kalau memang mau jual di luar yang lebih tinggi harganya ya itu kan pilihan," ujarnya.
Sementara itu, pihaknya juga mengacu pada kebijakan yang sudah ditetapkan perusahaan terkait harga jual atau pun beli.
"Kita ada kebijakan perusahaan sendiri untuk harga jual atau beli tapi yang pasti tetap mengacu pada pergerakan harga emas dunia. Dari tambang sendiri harganya sudah terlalu tinggi. Kalau 100 persen mengacu ke harga emas dunia, ya kita bisa rugi, kan harus ada hitung-hitungan bisnis juga," jelasnya.
No comments:
Post a Comment