Jakarta - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengatakan, saat ini sudah tidak ada lagi negara yang menjual bensin premium selain Indonesia. Karena itu saat mengimpor BBM, Indonesia tidak akan mendapatkan bensin premium Ron 88.
"Premium itu sudah tidak ada lagi yang jual selain Indonesia," kata Anggota Komite BPH Migas Ibrahim Hasyim ketika dihubungi detikFinance, Kamis (25/4/2013).
Ibrahim menceritakan, BBM impor yang dibeli Indonesia dari luar negeri adalah jenis premix Ron 90 atau pertamax Ron 92. Akhirnya terpaksalah bensin tersebut dijadikan bensin subsidi yang dijual di SPBI-SPBU.
"Jadinya terpaksa kita beli ron 90 atau ron 92 lalu dijadikan BBM subsidi, bisa dicampur dengan produksi dalam negeri yang Ron-nya lebih rendah atau menjualnya langsung dengan Ron 90 dan Ron 92," ungkapnya.
Diakui Ibrahim, dengan kondisi tersebut sebenarnya membuat repot, karena Indonesia butuhnya bensin subsidi premium Ron 88, tapi tidak ada yang jual.
"Ini jelas sangat merepotkan, itulah mengapa sudah saatnya rakyat Indonesia mulai berpikir untuk mencari alternatif lain selain premium, kalau minyak tanah kan ada alternatifnya lari ke elpiji, solar ada alternatifnya dicampur biosolar. Nah premium ini gantinya sulit tidak ada jalan lain, salah satu alternatif seharusnya kita lari ke bahan bakar gas (BBG)," tandasnya.
Sebelumnya, Komisaris Utama Pertamina Sugiharto mengatakan, saat ini tidak ada lagi negara yang menjual bensin premium Ron 88. Jadi yang diimpr adalah Ron 90 atau premix.
"Ya memang menggunakan aturan berpuluh tahun selalu menggunakan Ron 88, namun saat ini yang menjual Ron 88 sudah makin langka di dunia," kata Sugiharto.
Dikatakan Sugiharto, karena lebih mudah mengimpor Ron 90, maka Pertamina tetap menjualnya dengan harga premium Ron 88. Karena apabila bensin Ron 90 harus diturunkan oktannya, memerlukan biaya tambahan lagi.
Sementara Direktur BBM BPH Migas Djoko Siswanto mengatakan, bensin premium yang dijual di SPBU adalah bensin pertamax dengan Ron 92.
Thanks for reading: BPH Migas: Tidak Ada Lagi Negara Yang Jual Premium Selain Indonesia
"Premium itu sudah tidak ada lagi yang jual selain Indonesia," kata Anggota Komite BPH Migas Ibrahim Hasyim ketika dihubungi detikFinance, Kamis (25/4/2013).
Ibrahim menceritakan, BBM impor yang dibeli Indonesia dari luar negeri adalah jenis premix Ron 90 atau pertamax Ron 92. Akhirnya terpaksalah bensin tersebut dijadikan bensin subsidi yang dijual di SPBI-SPBU.
"Jadinya terpaksa kita beli ron 90 atau ron 92 lalu dijadikan BBM subsidi, bisa dicampur dengan produksi dalam negeri yang Ron-nya lebih rendah atau menjualnya langsung dengan Ron 90 dan Ron 92," ungkapnya.
Diakui Ibrahim, dengan kondisi tersebut sebenarnya membuat repot, karena Indonesia butuhnya bensin subsidi premium Ron 88, tapi tidak ada yang jual.
"Ini jelas sangat merepotkan, itulah mengapa sudah saatnya rakyat Indonesia mulai berpikir untuk mencari alternatif lain selain premium, kalau minyak tanah kan ada alternatifnya lari ke elpiji, solar ada alternatifnya dicampur biosolar. Nah premium ini gantinya sulit tidak ada jalan lain, salah satu alternatif seharusnya kita lari ke bahan bakar gas (BBG)," tandasnya.
Sebelumnya, Komisaris Utama Pertamina Sugiharto mengatakan, saat ini tidak ada lagi negara yang menjual bensin premium Ron 88. Jadi yang diimpr adalah Ron 90 atau premix.
"Ya memang menggunakan aturan berpuluh tahun selalu menggunakan Ron 88, namun saat ini yang menjual Ron 88 sudah makin langka di dunia," kata Sugiharto.
Dikatakan Sugiharto, karena lebih mudah mengimpor Ron 90, maka Pertamina tetap menjualnya dengan harga premium Ron 88. Karena apabila bensin Ron 90 harus diturunkan oktannya, memerlukan biaya tambahan lagi.
Sementara Direktur BBM BPH Migas Djoko Siswanto mengatakan, bensin premium yang dijual di SPBU adalah bensin pertamax dengan Ron 92.
No comments:
Post a Comment