Friday, April 26, 2013

Kebanyakan Peminat, Harga Tanah di Jakarta Terlalu Tinggi

Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan melonjaknya harga tanah di Jakarta merupakan akibat dari permintaan properti yang ikut meningkat, sementara lahan yang ada tidak cukup memadai.

"Jadi properti seperti gedung untuk perkantoran atau apartemen itu over demand," kata kata Kepala Biro Humas Bank Indonesia (BI) Difi A Johansyah di Gedung BI, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2013) .

Sehingga menurutnya, potensi bubble seperti yang dialami Amerika Serikat masih sangat kecil terjadi di Indonesia.

"Ada yang namanya properti komersial. Kalau itu seperti beberapa unit yang dibangun, seperti yang di Pancoran. Bukan bubble tapi investasinya tinggi," jelasnya.

Ia menuturkan ada beberapa faktor yang menjadi patokan bubble harga properti. Di antaranya ekspansi kredit perbankan, investasi di sektor properti meningkat, peningkatan harga properti, peningkatan kekayan dan peningkatan konsumsi dan espektasi terhadap harga properti.

"Potensi bubble harga properti jika harga aset mengalami koreksi, nilai agunan kredit dari Rumah Tangga menurun. Kemudian memperburuk kinerja keuangan bank/lembaga keuangan," tutupnya.


Thanks for reading: Kebanyakan Peminat, Harga Tanah di Jakarta Terlalu Tinggi

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...