Monday, April 22, 2013

Rudi Rubiandini: Dulu RI Anggota OPEC, Sekarang Anggota OPIC

Jakarta - Produksi minyak Indonesia terus turun, dan diperkirakan hingga 2014 kondisi ini terus terjadi. Indonesia yang dulu ekspor minyaknya lebih besar ketimbang impor, sekarang telah mutlak menjadi importir minyak.

"Jadi Indonesia itu sekarang OPIC, karena I-nya importir, produksinya turun sedangkan kebutuhannya terus meningkat jadi terpaksa harus impor," ucap Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini ketika berkunjung ke Kantor Trans Corp, seperti dikutip Selasa (23/4/2013).

Sejak 2008, Indonesia memang telah keluar dari keanggotannya di OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries). Dulu produksi minyak Indonesia sempat menyentuh sekitar 1 juta barel per hari, sekarang tinggal sekitar 800 ribu barel per hari.

Menurut Rudi, meskipun produksi minyak Indonesia turun, namun produksi gas naik. Jika dihitung dan disetarakan, maka produksi minyak dan gas Indonesia saat ini justru naik menjadi 2,29 juta barel setara minyak per hari.

Indonesia sekarang bukan produsen besar minyak lagi. Pada 1977, Indonesia pernah mencapai produk minyak tertinggi yaitu 1,68 juta barel per hari.

"Sebanyak 1 juta barel sendiri dari Caltex (sekarang Chevron) di lapangan Minas (sumatera), sedangkan produksi gasnya sekitar 266 juta kaki kubik feet per day, kecil dulu produksi gasnya, karena gas tidak dimanfaatkan dan justru banyak dibuang," ujar Rudi.

"Tahun ini produksi gas kita lebih besar yakni mencapai 1,46 juta barel setara minyak per hari (boed), kondesat 101.787 boed, minyak 724.538 boed jadi totalnya 2.290.813 boed, ya karenakan kita migas ada minyak dan gas, dulu juga sama migas juga 1,6 juta barel itu kan ada gas nya 266 juta kaki kubik per hari," tandasnya.


Thanks for reading: Rudi Rubiandini: Dulu RI Anggota OPEC, Sekarang Anggota OPIC

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...