Jakarta - Pembangunan jalan non tol Tanah Abang-Kampung Melayu terhenti karena permasalahan anggaran. Menurut Pemprov DKI, proyek ini dihentikan oleh kontraktor karena belum dibayar.
Demikian disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama (Ahok) saat ditemui di Balai Kota, Jakarta, Rabu (24/4/2013).
"Yang harus diluruskan juga, yang menyetop itu proyek bukan kita yang setop. Dia setop sendiri dari kontraktor. Kenapa setop sendiri? Karena belum dibayar, mungkin kehabisan uang kan," ujar Ahok.
"Kalau untuk kita kan, kita nggak bisa bayar kalau nggak diaudit dulu. Jadi ada kelebihan volume pekerjaannya, nah itu yang jadi masalah," imbuh Ahok.
Namun siapa kontraktor yang menyetop dan belum dibayar? Sebelumnya, detikFinance telah menghubungi PT Adhi Karya Tbk sebagai salah satu kontraktor proyek itu.
Direktur Utama Adhi Karya Kismodarmawan mengatakan paket yang dikerjakan oleh pihaknya telah selesai, dan tidak mengalami persoalan terkait pembiayaan ataupun dari segi konstruksi. Kiswo mengungkapkan, dari 3 paket jalan non tol Tanah Abang-Kampung Melayu terbagi dalam 3 paket. Pihak Adhi Karya hanya mengerjakan 1 paket berada di tengah-tengah jalan tersebut senilai Rp 214,955 miliar.
Selain Adhi Karya, kontraktor lain yang mengerjakan proyek ini ialah PT Wijaya Karya Tbk dan PT Istaka Karya. Panjang jalan layang tersebut membentang dari jalan KH Mas Mansyur Tanah Abang hingga ke Kampung Melayu sepanjang 2,3 km.
Ahok mengatakan, Pemprov DKI sebenarnya sangat ingin proyek ini cepat selesai, namun harus mematuhi aturan dan hukum yang ada. Karena itu Ahok ingin proyek ini diaudit dulu oleh BPK dan BPKP sehingga jelas apakah bisa diberikan tambahan anggaran lagi di tahun ini. Utang yang belum dibayarkan ke kontraktor untuk proyek ini, ujar Ahok, mencapai sekitar Rp 20 miliar.
Seperti diketahui pada era Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, awalnya jalan non tol tersebut dijadwalkan selesai Juni 2012. Namun target tak tercapai, sampai diubah hingga akhir 2012, walaupun sudah diubah tetap saja tak mencapai target hingga kini.
Thanks for reading: Ahok: Non Tol Kp.Melayu-Tanah Abang Disetop Kontraktor Karena Belum Dibayar
Demikian disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama (Ahok) saat ditemui di Balai Kota, Jakarta, Rabu (24/4/2013).
"Yang harus diluruskan juga, yang menyetop itu proyek bukan kita yang setop. Dia setop sendiri dari kontraktor. Kenapa setop sendiri? Karena belum dibayar, mungkin kehabisan uang kan," ujar Ahok.
"Kalau untuk kita kan, kita nggak bisa bayar kalau nggak diaudit dulu. Jadi ada kelebihan volume pekerjaannya, nah itu yang jadi masalah," imbuh Ahok.
Namun siapa kontraktor yang menyetop dan belum dibayar? Sebelumnya, detikFinance telah menghubungi PT Adhi Karya Tbk sebagai salah satu kontraktor proyek itu.
Direktur Utama Adhi Karya Kismodarmawan mengatakan paket yang dikerjakan oleh pihaknya telah selesai, dan tidak mengalami persoalan terkait pembiayaan ataupun dari segi konstruksi. Kiswo mengungkapkan, dari 3 paket jalan non tol Tanah Abang-Kampung Melayu terbagi dalam 3 paket. Pihak Adhi Karya hanya mengerjakan 1 paket berada di tengah-tengah jalan tersebut senilai Rp 214,955 miliar.
Selain Adhi Karya, kontraktor lain yang mengerjakan proyek ini ialah PT Wijaya Karya Tbk dan PT Istaka Karya. Panjang jalan layang tersebut membentang dari jalan KH Mas Mansyur Tanah Abang hingga ke Kampung Melayu sepanjang 2,3 km.
Ahok mengatakan, Pemprov DKI sebenarnya sangat ingin proyek ini cepat selesai, namun harus mematuhi aturan dan hukum yang ada. Karena itu Ahok ingin proyek ini diaudit dulu oleh BPK dan BPKP sehingga jelas apakah bisa diberikan tambahan anggaran lagi di tahun ini. Utang yang belum dibayarkan ke kontraktor untuk proyek ini, ujar Ahok, mencapai sekitar Rp 20 miliar.
Seperti diketahui pada era Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, awalnya jalan non tol tersebut dijadwalkan selesai Juni 2012. Namun target tak tercapai, sampai diubah hingga akhir 2012, walaupun sudah diubah tetap saja tak mencapai target hingga kini.
No comments:
Post a Comment