Friday, April 4, 2014

CDMA Sudah Tak Menarik, Telkom Flexi Konsolidasi dengan Telkomsel

Jakarta - Telkom Flexi yang merupakan salah satu lini bisnis PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) bakal dikonsolidasikan dengan anak usaha Telkom lainnya yaitu Telkomsel.

Telkom Flexi yang merupakan perusahaan operator Code Division Multiple Access (CDMA) akan digabung dengan Telkomsel yang merupakan perusahaan GSM.

Director Innovation & Strategic Portfolio Telkom Indra Utoyo mengatakan, hal ini dilakukan karena industri CDMA dinilai sudah tidak menarik lagi sehingga kalah bersaing.

"Flexi memang CDMA bisnis yang perlu revitalisasi. Secara teknologi sudah tidak lagi menarik seperti dulu. Kami berencana konsolidasi secara grup nanti Flexi akan ada konsolidasi dengan Telkomsel," kata Indra saat ditemui di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Jumat (4/4/2014).

Terkait hal itu, dia menjelaskan, pihaknya tidak akan mengembangkan Telkom Flexi di bisnis CDMA, namun akan bertransformasi ke bisnis seluler.

"Kita tidak lakukan pengembangan Fleksi, tapi pemindahan ke bisnis seluler. Kita bisnis ke satu portofolio saja," kata dia.

Saat ini, dia mengungkapkan, rencana ini sudah mendapatkan persetujuan uji coba dari pemerintah baik dari BUMN atau Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

"Telkom sudah lakukan trial yang dapat persetujuan dari regulator di frekuensi 850 untuk layani GSM mulai dari Papua. Ini bagian dari migrasi kita," tandasnya.

Perluas Infrastruktur, Telkom Siapkan Belanja Modal Rp 22 Triliun

Telkom menyiapkan belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) tahun ini sekitar Rp 17,5-22,1 triliun.

Capex ini diambil dari target pendapatan perseroan di tahun ini sebesar Rp 87,87-88,7 triliun atau lebih tinggi 6-7% dari perolehan pendapatan di tahun 2013 yang hanya Rp 82,9 triliun.

Direktur Utama Telkom Arief Yahya mengatakan, penggunaan capex tersebut dilakukan sepenuhnya untuk mendukung bisnis seluler dan perluasan infrastruktur broadband dalam program Indonesia Digital Network 2015 dan memperkokoh posisi di pasar global melalui ekspansi internasional.

"Telkom mengalokasikan belanja modal untuk tahun 2014 sekitar 20-25% dari total proyeksi pendapatan tahun 2014. Telkom juga menargetkan pertumbuhan pendapatan di atas rata-rata industri yaitu 6-7%," kata Arief.

Dia menjelaskan, di tahun 2014, perluasan infrastruktur broadband akan terus dilanjutkan, antara lain pembangunan segmen-segmen jaringan pada Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) untuk mewujudkan 75.000 km serat optik yang membentang di seluruh Indonesia, penyediaan 10 juta true broadband access, serta pembangunan Data Center 70.000 meter persegi yang akan dibangun di beberapa lokasi potensial.
Halaman 1 2 3 »

Thanks for reading: CDMA Sudah Tak Menarik, Telkom Flexi Konsolidasi dengan Telkomsel

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...