Jakarta - Belum ada perkembangan konkret dari proyek tol Cinere-Serpong bagian dari jaringan Jakarta Outer Ring Road II (JORR II). Saat ini, ruas tol yang memakan investasi hingga Rp 2 triliun lebih ini masih dalam tahap sosialiasasi pembebasan lahan.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) Achmad Ghani Ghazali mengungkapkan,Surat Persetujuan Penetapan Lokasi Pembangunan (SP2LP) untuk ruas tol ini telah habis masa berlakunya.
"Jadi dulu itu di Serpong-Cinere itu SP2LP nya sudah habis masa berlaku, lalu diperpanjang, memperpanjang SP2LP itu makan waktu juga," kata Ghani saat ditemui detikFinance, pekan lalu di kantornya.
Selain itu, kendala yang dihadapi dalam pembangunan ruas tol ini menurut Ghani ialah kepastian penggunaan UU tanah. Ghani mengatakan, pemerintah daerah Tangerang Selatan meminta kejelasan terkait aturan pembebasan tanah untuk ruas ini.
"Kemarin ada masalah Perpres (Peraturan Presiden), UU No 2, itu juga bikin berhentikan pemda. Pemda minta kejelasan pakai yang baru apa yang lama. 2012 keluar Perpres-nya UU nya keluar. Akhirnya pakai yang lama, berarti SP2LP nya pakai yang lama," paparnya.
Dengan perkembangan terakhir seperti itu, Ghani menargetkan ruas tol sepanjang 10,14 kilometer ini baru bisa beroperasi di tahun 2015. Dengan catatan, segala persoalan terkait lahan tidak lagi menjadi hambatan, karena pada awalnya, pembebasan lahan ditargetkan rampung akhir 2012.
"Kita masih ngejar di 2013 atau pertengahan 2014 tanah selesai, sehingga. 18 bulan masa konstruksi itu dia 2015 pertengahan atau akhir bisa selesai. Tapi kalau konstruksi itu bisa dipercepat. Dengan dibagi beberapa kontraktor," katanya.
Tol ini terdiri dari 2 seksi, yakni seksi 1 Serpong-Pamulang sepanjang 6,67 kilometer dan Pamulang-Cinere sepanjang 3,47 Km. Total panjang tol ini mencapai 10,14 km.
Proyek ini memakan investasi sebesar Rp 2,22 triliun termasuk biaya pembebasan lahan sebesar Rp 712 miliar. Badan Usahan Jalan Tol untuk ruas ini ialah PT Serpong Cinere Jaya.
Selama masa sosialisasi, banyak reaksi warga yang menolak pembangunan ini. Penolakan berasal dari beberapa warga komplek perumahan yang akan digusur proyek Cinere-Serpong.
Thanks for reading: Apa Kabar Proyek Tol Cinere-Serpong?
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) Achmad Ghani Ghazali mengungkapkan,Surat Persetujuan Penetapan Lokasi Pembangunan (SP2LP) untuk ruas tol ini telah habis masa berlakunya.
"Jadi dulu itu di Serpong-Cinere itu SP2LP nya sudah habis masa berlaku, lalu diperpanjang, memperpanjang SP2LP itu makan waktu juga," kata Ghani saat ditemui detikFinance, pekan lalu di kantornya.
Selain itu, kendala yang dihadapi dalam pembangunan ruas tol ini menurut Ghani ialah kepastian penggunaan UU tanah. Ghani mengatakan, pemerintah daerah Tangerang Selatan meminta kejelasan terkait aturan pembebasan tanah untuk ruas ini.
"Kemarin ada masalah Perpres (Peraturan Presiden), UU No 2, itu juga bikin berhentikan pemda. Pemda minta kejelasan pakai yang baru apa yang lama. 2012 keluar Perpres-nya UU nya keluar. Akhirnya pakai yang lama, berarti SP2LP nya pakai yang lama," paparnya.
Dengan perkembangan terakhir seperti itu, Ghani menargetkan ruas tol sepanjang 10,14 kilometer ini baru bisa beroperasi di tahun 2015. Dengan catatan, segala persoalan terkait lahan tidak lagi menjadi hambatan, karena pada awalnya, pembebasan lahan ditargetkan rampung akhir 2012.
"Kita masih ngejar di 2013 atau pertengahan 2014 tanah selesai, sehingga. 18 bulan masa konstruksi itu dia 2015 pertengahan atau akhir bisa selesai. Tapi kalau konstruksi itu bisa dipercepat. Dengan dibagi beberapa kontraktor," katanya.
Tol ini terdiri dari 2 seksi, yakni seksi 1 Serpong-Pamulang sepanjang 6,67 kilometer dan Pamulang-Cinere sepanjang 3,47 Km. Total panjang tol ini mencapai 10,14 km.
Proyek ini memakan investasi sebesar Rp 2,22 triliun termasuk biaya pembebasan lahan sebesar Rp 712 miliar. Badan Usahan Jalan Tol untuk ruas ini ialah PT Serpong Cinere Jaya.
Selama masa sosialisasi, banyak reaksi warga yang menolak pembangunan ini. Penolakan berasal dari beberapa warga komplek perumahan yang akan digusur proyek Cinere-Serpong.
No comments:
Post a Comment