Sunday, June 9, 2013

Tekanan Jual IHSG Mulai Mereda

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu terjun 135 poin akibat tekanan jual yang sangat tinggi. Sentimen negatif datang dari bursa-bursa regional yang kompak melemah dengan koreksi cukup dalam.

Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (7/6/2013), IHSG ditutup terjun 135,897 poin (2,72%) ke level 4.865,324. Sementara Indeks LQ45 ditutup menukik 29,750 poin (3,58%) ke level 801,342.

Sedangkan, saham-saham di Wall Street melonjak dengan rata-rata lebih dari satu persen menyusul bertambahnya tenaga kerja baru di bulan Mei. The Federal Reserve juga tidak akan mencabut program stimulusnya dalam waktu dekat.

Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat, Indeks Dow Jones melonjak 207,50 poin (1,38%) ke level 15.248,12. Indeks S&P 500 bertambah 20,82 poin (1,28%) ke level 1.643,38, sementara Indeks Komposit Nasdaq menanjak 45,17 poin (1,32%) ke level 3.469,22.

Hari ini, diperkirakan tekanan jual terhadap IHSG mulai mereda. Pasalnya, IHSG sudah masuk ke area jenuh jual. Jika sentimen positif dari pasar regional cukup kuat maka indeks bisa masuk zona hijau.

Pergerakan bursa-bursa di regional pagi hari ini:

  • Indeks Nikkei 225 melonjak 440,10 poin (3,42%) ke level 13.317,63. �
  • Indeks KOSPI naik 2,93 poin (0,15%) ke level 1.926,78. �

Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Panin Sekuritas
IHSG pada perdagangan terakhir pekan lalu ditutup anjlok cukup dalam -2,72% menyusul penurunan dalam yang terjadi bursa regional. Tekanan jual juga dipicu oleh berlanjutnya aksi jual investor asing. Hampir 2 pekan terakhir investor asing melakukan aksi jual investasi yang mereka lakukan pada awal tahun. Meski demikian tekanan jual tidak hanya melanda saham unggulan, akan tetapi dapat dilihat juga terjadi pada saham second dan third liner. Dari eksternal, kekhawatiran akan penghentian stimulus masih menjadi fokus investor global. Kamis pekan lalu ECB tidak mengumumkan adanya tambahan stimulus sehingga membuat bursa Eropa koreksi lebih dari 1%. Mengawali pekan ini, kami melihat tekanan jual akan mulai mereda. Meski demikian, kami melihat indeks masih akan berada dalam trend bearish. Meredanya tekanan terhadap indeks dapat dimanfaatkan untuk bargain hunting guna melakukan trading jangka pendek. Kisaran support-resistance 4.810-4.920.

eTrading Securities
Pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG ditutup turun -135.90 poin (-2.72%) ke 4,865.32 dengan jumlah transaksi sebanyak 9.2 juta lot atau setara dengan Rp7.7 triliun.

Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (-1.54%), sektor basic-industries (-4.40%), sektor construction and property (-2.97%), sektor consumer goods (-4.36%), sektor finance (-2.44%), sektor infrastructure (-2.66%), sektor mining (-1.77%), sektor misc-industries (-3.57%), dan sektor trade (-0.22%).

Tercatat sebanyak 43 saham mengalami penguatan, 200 saham mengalami penurunan, 71 saham tidak mengalami perubahan dan 119 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Saham-saham yang menempati top gainers a.l. DNET (+24.74%), UNTR (+5.42%), APEX (+24.73%), SMMA (+5.00%), dan EMTK (+1.67%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. UNVR (-6.77%), ASII (-4.23%), BBCA (-4.48%), PGAS (-6.14%), dan SMGR (-7.74%).

Asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp1,763 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. SMGR, BMRI, BBRI, BBCA, dan UNVR. Mata uang Rupiah terapresiasi 9,886 per Dollar AS.

Secara teknikal pelemahan IHSG akhir pekan lalu menghasilkan sinyal bearish pada ketiga indikator yang kami gunakan yaitu MACD, Bollinger bands dan Moving average, mengindikasikan hari ini IHSG masih berpotensi melanjutkan koreksinya. Dengan support 4,800 dan resistance 4,985. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: ASII, MAIN, PGAS.


Thanks for reading: Tekanan Jual IHSG Mulai Mereda

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...