Jakarta - Pemerintah berwacana mengganti jenis bensin subsidi dari premium menjadi premix Ron 90, atau pertamax Ron 92. Kalau premium tidak disubsidi, berapa beda harganya dengan pertamax?
Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Pertamina Suhartoko mengungkapkan, selisih harga antara premium non subsidi dengan pertamax hanya Rp 300/liter.
"Selisih harga premium yang tidak disubsidi dengan pertamax hanya Rp 300 per liter," ujar Suhartoko ketika ditemui di Ruang Komisi VII Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2013).
Jika saat ini harga pertamax Rp 9.100 per liter, maka harga keekonomian premium non subsidi adalah Rp 8.800 per liter.
Artinya, dengan harga premium non subsidi Rp 8.800 per liter sementara pemerintah menjualnya dengan harga Rp 6.500 per liter, artinya subsidi yang diberikan negara kepada masyarakat adalah Rp 2.300 per liter.
Namun subsidi Rp 2.300 per liter ini hanya dinikmati oleh rakyat pengguna kendaraan bermotor, sementara berdasarkan survei dan diakui pemerintah sendiri, sebanyak 70% lebih subsidi BBM lebih banyak dinikmati kalangan menengah atas alias orang mampu dan kaya.
Sementara jika dibandingkan dengan bensin premix Ron 90, perbedaan dengan premium adalah Rp 150 per liter.
Jadi, menurut Suhartoko, apabila pemerintah ingin mengganti jenis bensin subsidi dari premium menjadi premix, harus ada tambahan subsidi Rp 4,5 triliun.
Thanks for reading: Tanpa Subsidi, Berapa Beda Harga Bensin Premium dan Pertamax?
Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Pertamina Suhartoko mengungkapkan, selisih harga antara premium non subsidi dengan pertamax hanya Rp 300/liter.
"Selisih harga premium yang tidak disubsidi dengan pertamax hanya Rp 300 per liter," ujar Suhartoko ketika ditemui di Ruang Komisi VII Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2013).
Jika saat ini harga pertamax Rp 9.100 per liter, maka harga keekonomian premium non subsidi adalah Rp 8.800 per liter.
Artinya, dengan harga premium non subsidi Rp 8.800 per liter sementara pemerintah menjualnya dengan harga Rp 6.500 per liter, artinya subsidi yang diberikan negara kepada masyarakat adalah Rp 2.300 per liter.
Namun subsidi Rp 2.300 per liter ini hanya dinikmati oleh rakyat pengguna kendaraan bermotor, sementara berdasarkan survei dan diakui pemerintah sendiri, sebanyak 70% lebih subsidi BBM lebih banyak dinikmati kalangan menengah atas alias orang mampu dan kaya.
Sementara jika dibandingkan dengan bensin premix Ron 90, perbedaan dengan premium adalah Rp 150 per liter.
Jadi, menurut Suhartoko, apabila pemerintah ingin mengganti jenis bensin subsidi dari premium menjadi premix, harus ada tambahan subsidi Rp 4,5 triliun.
No comments:
Post a Comment