Monday, June 10, 2013

Kaya Gas Bumi, Tapi RI Masih Impor Ammonia 200.000 Ton/Tahun

Jakarta - Saat ini Indonesia memiliki kekayaan gas bumi yang melimpah. Gas merupakan bahan baku pembuat amonia, yang juga merupakan bahan baku pembuat pupuk. Namun sayang, Indonesia masih impor 200.000 ton ammonia per tahun senilai Rp 4,2 triliun.

"Indonesia itu masih impor ammonia 200.000 ton dengan nilai Rp 4,2 triliun setahun," ungkap Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Holding Company Arifin Tasrif ketika ditemui di Kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (10/6/2013).

Dikatakan Arifin, paling banyak pasokan impor ammonia berasal dari Timur Tengah. Berdasarkan kebutuhan dalam negeri, dalam setahun dibutuhkan 400.000 ton ammonia.

"Dari jumlah itu 200.000 ton dipasok dari produsen lokal, sedangkan 200.000 ton dari Timur Tengah," katanya.

Dengan adanya kepastian pasokan ammonia ke perusahaan pupuk di Indonesia mulai dari Pupuk Kaltim, Petrokimia Gresik, Pusri, perusahaan pupuk lainnya, maka ini menghindarkan Indonesia dari impor ammonia.

"Adanya pasokan gas yang saat ini seperti dari Husky dan Cepu diharapkan Indonesia tidak lagi impor ammonia, dan penghematan bisa mencapai Rp 4,2 triliun," ucap Arifin.

Arifin juga mengakui walau impor ammonia 200.000 ton per tahun, produksi pupuk dalam negeri juga diekspor sebanyak 15%.

"Tahun lalu produksi pupuk mencapai sekitar 12,5 juta ton, 15%-nya diekspor, namun banyak yang berpikir negatif buat apa kita harus ekspor, kebutuhan dalam negeri masih banyak? Alasannya, hasil ekspor tersebut digunakan untuk membangun pabrik pupuk yang baru, karena dulu pembangunan pabrik pakai uang negara, sekarang uang perusahaan sendiri, sementara pabrik pupuk kita banyak yang usianya tua," tandasnya.


Thanks for reading: Kaya Gas Bumi, Tapi RI Masih Impor Ammonia 200.000 Ton/Tahun

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...