Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan, mulai 26 April 2013 sudah siap 100% menerapkan rencana penjualan dua harga BBM subsidi (premium/solar). Nantinya harga bensin premium mobil pribadi Rp 6.500/liter.
"Kita sudah siap sepenuhnya pada 26 April 2013, jika pemerintah jadi menerapkan dua harga BBM subsidi, tapi ini tergantung pemerintah, pemerintah belum tentukan pilihan," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya, ketika ditemui di Kantor Badan Reserse dan Kriminal Polri, Jakarta, Senin (22/4/2013).
Dikatakan Hanung, persiapan yang dilakukan Pertamina saat ini sudah menyeluruhh termasuk pemisahan SPBU, spanduk sebagai penanda, dan lainnya.
"Permasalahannya adalah kita belum pernah pengalaman 1 produksi bersubsidi 2 harga, kita perlu antisipasi pengamanan pemerintah, apalagi kalau nanti diberlakukan ada sekelompok konsumen tidak boleh menggunakan BBM subsidi, kita belum bisa memprediksi bagaimana ouputnya nanti," ucap Hanung.
Ditambahkan Hanung, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Kepolisian nanti ada kegiatan Pertamina untuk melakukan pemasangan RFID baik di SPBU maupun di kendaraan.
"Ini harus dilakukan karena untuk mengamankan BBM subsidi dari penyalahgunaan, harus ada sistem untuk bisa memonitor, mengendalikan BBM subsidi, kita sudah ada payung hukumnya yakni Permen ESDM nomor 1 Tahun 2013," tandas Hanung.
Thanks for reading: Mulai 26 April, Pertamina Siap 100% Jual 2 Harga Bensin Premium
"Kita sudah siap sepenuhnya pada 26 April 2013, jika pemerintah jadi menerapkan dua harga BBM subsidi, tapi ini tergantung pemerintah, pemerintah belum tentukan pilihan," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya, ketika ditemui di Kantor Badan Reserse dan Kriminal Polri, Jakarta, Senin (22/4/2013).
Dikatakan Hanung, persiapan yang dilakukan Pertamina saat ini sudah menyeluruhh termasuk pemisahan SPBU, spanduk sebagai penanda, dan lainnya.
"Permasalahannya adalah kita belum pernah pengalaman 1 produksi bersubsidi 2 harga, kita perlu antisipasi pengamanan pemerintah, apalagi kalau nanti diberlakukan ada sekelompok konsumen tidak boleh menggunakan BBM subsidi, kita belum bisa memprediksi bagaimana ouputnya nanti," ucap Hanung.
Ditambahkan Hanung, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Kepolisian nanti ada kegiatan Pertamina untuk melakukan pemasangan RFID baik di SPBU maupun di kendaraan.
"Ini harus dilakukan karena untuk mengamankan BBM subsidi dari penyalahgunaan, harus ada sistem untuk bisa memonitor, mengendalikan BBM subsidi, kita sudah ada payung hukumnya yakni Permen ESDM nomor 1 Tahun 2013," tandas Hanung.
No comments:
Post a Comment