Jakarta - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku bangga dengan kinerja dan integritas PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) saat ini. Dulu sebelum proses merger 4 bank di 1998, untuk memperoleh kredit butuh uang pelicin.
"Saya bangga dengan Mandiri. Saya pernah alami sendiri proses perubahan sejak swasta dari dulu harus nyogok, traktir makan, beri hadiah sampai menerima hadiah. Namun sekarang traktir makan pun sudah nggak mau," tutur Dahlan saat menjadi pembicara pada acara Mandiri CFO Forum 2013 di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Senin (22/4/2013).
Dahlan pun tak menyangka kemampuan bank-bank BUMN seperti Bank Mandiri bisa sangat cemerlang. Bahkan memiliki laba sangat tinggi dan bisa mengalahkan perbankan swasta. Kinerja positif ini dihasilkan dari transformasi yang konsisten.
"Bank Mandiri dan BUMN tidak sangka sampai ke tingkat yang sekarang. Dulu BUMN dilecehkan, dihina namun sekarang bisa kalahkan siapa saja. Laba Bank Mandiri Rp 15 triliun, ini kemajuan," tambahnya.
Bank Mandiri merupakan bank hasil merger antara empat bank pemerintah pada saat krisis 1998, yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim, dan Bank Pembangunan Indonesia.
Thanks for reading: Dahlan Iskan Bangga Karyawan Bank Mandiri Sekarang Anti Suap
"Saya bangga dengan Mandiri. Saya pernah alami sendiri proses perubahan sejak swasta dari dulu harus nyogok, traktir makan, beri hadiah sampai menerima hadiah. Namun sekarang traktir makan pun sudah nggak mau," tutur Dahlan saat menjadi pembicara pada acara Mandiri CFO Forum 2013 di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Senin (22/4/2013).
Dahlan pun tak menyangka kemampuan bank-bank BUMN seperti Bank Mandiri bisa sangat cemerlang. Bahkan memiliki laba sangat tinggi dan bisa mengalahkan perbankan swasta. Kinerja positif ini dihasilkan dari transformasi yang konsisten.
"Bank Mandiri dan BUMN tidak sangka sampai ke tingkat yang sekarang. Dulu BUMN dilecehkan, dihina namun sekarang bisa kalahkan siapa saja. Laba Bank Mandiri Rp 15 triliun, ini kemajuan," tambahnya.
Bank Mandiri merupakan bank hasil merger antara empat bank pemerintah pada saat krisis 1998, yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim, dan Bank Pembangunan Indonesia.
No comments:
Post a Comment