Monday, April 22, 2013

Buruh Tolak Kenaikan BBM Mobil Pribadi, Pengusaha Anggap Aneh dan Lucu

Jakarta - Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai aneh dan lucu mendengar aspirasi buruh yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk mobil pribadi. Penolakan buruh dianggap tak tepat, sebab kenaikan BBM hanya untuk orang-orang kelas menengah dan atas.

"Nah ini makanya aneh, kita merasa ini aneh kalau buruh malah tidak mendorong ini menjadi sebuah keputusan. Kalau kita lihat gaungnya, subsidi untuk orang mampu itu dicabut itu malah diprotes kan lucu," ungkap Wakil Sekjen Apindo Franky Sibarani saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Senin (22/04/2013).

Ia mengatakan bahwa buruh tidak mengerti tindakan pemerintah yang ingin menaikan harga BBM subsidi. "Saya kira mereka esensinya tidak paham," cetusnya.

Franky menilai sah-sah saja jika buruh ingin melakukan aksi demonstrasi menolak menaikan harga BBM bersubsidi. Pihak pengusaha hanya menginginkan pengamanan saat aksi tersebut dilakukan saat perayaan hari buruh sedunia berlangsung 1 Mei 2013.

"Buruh pasti mereka demo di tanggal 1 Mei kita pengusaha sudah biasa menghadapi itu. Yang penting kita meminta jaminan keamanan kalau nggak ada ya kita diganggu dan macam-macam makanya kita juga pernah suarakan pengusaha untuk mogok. Pihak pengusaha rugi pastinya, tetapi mekanisme bisa saja diganti hari libur atau mewakili pihak buruh saja," tandasnya.

Sementara itu, pihak buruh yang diwakili oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal kepada detikFinance menuturkan penolakannya terhadap kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM menurutnya akan mempengaruhi daya beli buruh sehingga membuat buruh terus tertekan.

"Buruh Indonesia menolak rencana kenaikan harga BBM Rp 6.500- Rp 7.000/liter karena akan mengakibatkan turunnya daya beli buruh 30% denga naiknya ongkos angkot, sewa rumah, harga barang dan tidak jelas arah pengalihan subsidi BBM tersebut," katanya.

Menurutnya ini menjadi bukti bahwa pemerintah tidak sungguh-sungguh menjalankan aspirasi para buruh selama ini. Menurut Said, buruh berprinsip akan melawan segala bentuk pencabutan subsidi yang akan berdampak pada kesulitan hidup buruh/rakyat apalagi tidak ada jaminan pengalihan subsidi yang akan diarahkan ke sektor peningkatan kesejahteraan rakyat.

"Tetapi lebih kepada bagi-bagi uang cash seperti sinterklas jelang pemilu untuk pencitraan pemerintah dan partai tertentu. Kenapa harga BBM tidak naik tahun lalu tetapi tahun menjelang pemilu yang diiringi dengan kebijakan bagi-bagi uang cash," sahutnya.


Thanks for reading: Buruh Tolak Kenaikan BBM Mobil Pribadi, Pengusaha Anggap Aneh dan Lucu

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...